Kamis, 07 Mei 2015

PROFIL KEWIRAUSAHAAN

Dea Angkasa Putri Jadi Pemenang Wirausaha Muda Mandiri 2013 Kategori Alumni

[Unpad.ac.id, 24/01/2014] Mahasiswa Magister Administrasi Publik FISIP Unpad yang juga alumni Administrasi Negara FISIP Unpad, Dea Angkasa Putri Supardi, S.IP., meraih penghargaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2013 untuk kategori Alumni tingkat nasional dalam Bidang Usaha Industri Perdagangan Jasa. Pada kompetisi  tersebut, Dea mengangkat usahanya yaitu Koran Harian Umum Fajar Cirebon (PT Bakti Juang Charuban) yang dirintisnya sejak 2 Mei 2012.
Dea Angkasa Putri Supardi, S.IP., dan produk usaha yang dirintisnya, koran Fajar Cirebon (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Dea Angkasa Putri Supardi, S.IP., dan produk usaha yang dirintisnya, koran Fajar Cirebon (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Penghargaan tersebut diberikan oleh Bank Mandiri yang diserahkan pada acara Penganugerahan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) dan Mandiri Young Technopreneur (MYT) 2013, di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu (15/01) lalu. Para pemenang tersebut merupakan hasil seleksi dari 54 finalis WMM yang disaring dari 6.745 peserta WMM dari 516 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Proses penyeleksian pemenang ini dilakukan di 10 kota, yaitu Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Makassar dan Jayapura.
Dea yang ditemui di Ruang UPT Humas Unpad di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (24/01) lalu menjelaskan keikutsertaannya pada kompetisi WMM yang telah digelar sejak tahun 2007 tersebut. Pada awalnya, ia terinspirasi mengikuti kompetisi ini sebagai suatu tantangan untuk mengetahui sejauh mana bisnis koran yang digawanginya ini diterima oleh publik.
“Saya awalnya menganggap ini sebagai challenge, ingin tahu sampai mana bisnis saya diterima masyarakat. Ternyata, saya mendapat banyak manfaatnya. Saya mendapat banyak pelajaran dalam hal mengelola bisnis, manajerial dan sebagainya. Saya juga mendapat pembinaan terkait bisnis yang saya miliki,” tutur perempuan asal Cirebon ini.
Koran Fajar Cirebon yang dirintisnya ini beredar di 5 wilayah, yaitu Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Saat ini koran dengan harga eceran Rp 2.000,00 per eksemplar ini terjual  10.000-12.000 eksemplar per hari. Omzetnya saat ini mencapai sekira Rp 2,6 milyar per tahun. Selain dalam bentuk cetak, Fajar Cirebon juga tersedia dalam versi online di laman www.fajar-cirebon.com .
Pada ajang Wirausaha Muda Mandiri ini, Dea selaku Direktur Fajar Cirebon ini selain dinilai dari sisi pengelolaan bisnis, juga dinilai dalam hal inovasinya mengangkat potensi daerah Cirebon dan sekitarnya dalam bentuk media massa. Dalam koran tersebut, selain mengangkat pemberitaan seputar Cirebon dan sekitarnya, ia juga mengangkat sisi lokal Cirebon dalam bentuk kolom khusus berbahasa Cirebon dan secara rutin mengangkat potensi  ekonomi daerah Cirebon dan sekitarnya.
“Saya ingin memiliki bisnis yang selain dapat membuat saya mandiri secara finansial, tapi juga memiliki kontribusi sosial. Dengan koran ini, saya ingin bisa membangun masyarakat dengan pemerataan informasi dan mengangkat potensi daerah Cirebon,” ujar perempuan kelahiran 14 Juni 1987 ini.
Setelah menerima penghargaan ini, Dea semakin bersemangat mengembangkan bisnisnya.  Selain ingin memperluas jaringan, ia juga ingin memperluas jangkauan peredaran koran Fajar Cirebon ini ke berbagai daerah. Tidak hanya itu, ia berharap kemajuan bisnisnya ini dapat memperkuat bidang Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaannya dalam hal pemberantasan buta aksara khususnya di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Diakuinya dalam menjalankan bisnis ini Dea juga mengalami berbagai kendala, baik dari sisi teknis maupun non teknis. Ia juga ingin mengembangkan sisi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan perusahaannya dan berharap dapat merebut pasar lebih banyak.
“Tantangannya saat ini antara lain adalah menyamakan frame dengan rekan-rekan saya yang usianya jauh lebih tua dan lebih berpengalaman dibandingkan saya. Oleh karena itu, saya selalu menekankan 3 hal di perusahaan, yaitu Santun, Intelektual dan Profesional atau SIP, “ lanjutnya.
Menjadi pengusaha memang menjadi salah satu cita-citanya sejak di bangku sekolah. Dea berharap cita-citanya ini dapat ditularkan kepada mahasiswa Unpad lainnya. “Ada tiga modal dasar yang harus dimiliki seorang entrepreneur, yaitu, berani, jangan takut gagal atau rugi, tekun, jangan cepat menyerah, dan pandai membaca peluang,” pungkasnya. *

Business Dan Marketing Plan

Business Dan Marketing Plan


  • Pengertian Business Plan.
Business Plan Adalah suatu dokumen tertulis yang menggambarkan secara sistematis suatu bisnis/usaha yang diusulkan.Fungsi :1. kegiatan penelitian (bisnis) yang akan dilaksanakan /sedang berjalan tetap pada jalur yang direncanakan.2. pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan.3. alat untuk mencari dana dari pihak ketiga (investor, lembaga keuangan dll).
  • Kerangka Rencana Usaha
Perencanaan usaha pada umumnya disusun dengan memuat pokok-pokok perencanaan, yaitu :1. Nama perusahaan2. Lokasi :   a. Lokasi perusahaan   b. Lokasi pertokoan   c. Lokasi perusahaan   d. Lokasi perkantoran   e. Lokasi pabrik3. Komoditi yang diusahakan4. Konsumen yang dituju5. Pasar yang akan dimasuki6. Partner yang akan diajak kerjasama7. Personal yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan10. Penyebaran informasi/promosi
  • Bentuk formal Bisnis Plan
Bentuk Formal Perencanaan Usaha (Business Plan Form)1. Halaman depan2. Daftar isi3. Rangkuman eksekutif4. Penjelasan tentang perusahaan5. Pemasaran6. Barang dan jasa yang dihasilkan7. Usaha meningkatkan penjualan8. Permodalan9. Apendix
  •  Ruang Lingkup Marketing Plan
Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru menulis marketing plannya.      
  • Tiga Komponen Marketing Concept
Sasaran utama Marketing Concept ialah Kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada tiga komponen penting yaitu customer needs and wants, organizationally integrated marketing strategy and goals (Bygrave 1994: 68). Inti dari marketing concept ini ialah bukan membuat konsumen mengikuti keinginan produsen, tapi sebaliknya mengharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.  
  • Marketing Mix
Pengertian Marketing Mix menurut pakar marketing dunia yaitu Kotler dan Amstrong pada tahun 1997 berbunyi :a. “ Marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market”b. Bahasa indonesianya kurang lebih : " Marketing Mix adalah sekumpulan variable - variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran"c. Marketing Mix sendiri didalamnya terdapat beberapa elemen marketing kalau jaman dahulu dikenal dengan unsur 4P , namun seiring berkembangnya jaman makin modern kini ada yang mengatakan marketing mix ada 7P artinya ada penambahan Tiga strategi lagi. bukan perkara salah atau benar dari kedua pendapat di atas tapi yang namanya strategi menurut saya kita bebas menambahkan selama apa yang ditambahkan bisa menjadikan strategi pemasaran yang kita lakukan semakin hebat.
  • Siklus Kehidupan Produk dan Strategi Pemasarannya.
Kurva penjualan untuk masing-masing produk akan bervariasi tergantung tahapan yang dicapai dalam siklus kehidupannya. Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume. Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :

1)      Tahap Pengenalan – IntroductionStrategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan produk secara meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba. Atau dengan kata lain adalah menciptakan primary demand (permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan ini produk biasanya didesain dengan model yang terbatas guna menghindari terjadinya kebingungan pada calon pembeli dan memudahkan mereka mengenal ciri produk dengan cepat. Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk, yaitu :Rapid Skimming StrategyStrategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal. Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin membangun preferensi pada mereknya.Slow Skimming StrategyStrategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.Rapid Penetration StrategyStrategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.Slow Penetration StrategyStrategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan potensial sangat rendah.Contoh produk yang ada pada tahap ini untuk barang elektronik misalnya iPad.
2)      Tahap Pertumbuhan – GrowthBila suatu produk telah melewati tahap perkenalan dengan baik, maka selanjutnya akan memasuki tahap pertumbuhan. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow growth.
a)      Rapid GrowthTahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan produk tiruan. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru.
b)      Slow GrowthPada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style improvement) guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin sulit diperoleh perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri. Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah laptop dimana pasar laptop saat ini sedang tumbuh pesat.
3)      Tahap Kedewasaan – MaturityTahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap kedewasaan yaitu :
a)      defensive strategyStrategi ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi. Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan pada penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan kelemahan produk.
b)      offensive strategyStrategi ini lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik. Bentuk strategi ini dapat berupa modifikasi pasar, yaitu dengan menggaet kelompok bukan pemakai (non-user), mengintensifkan penawaran produk kepada non-user, dan merebut konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi ofensif adalah modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga semakin menarik konsumen saat ini untuk membeli, dengan cara menawarkan manfaat baru dari suatu produk kepada konsumen sekarang untuk mendorong pembelian yang lebih banyak dan pemakaian yang lebih sering (usaha seperti ini sering disebut dengan product relaunching). Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah handphone. Penjualan handphone saat ini mencapai posisi tertinggi dan mulai tergerus oleh teknologi yang lain.
4)      Tahap Penurunan – DeclinePenjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
1.  Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
2.  Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
3.  Mencari pasar baru.
4.  Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
5.  Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.6.  Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
7.  Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
 

  • Menyusun marketing plan
1. Buat Executive Summary
Untuk memastikan bahwa pihak-pihak yang bekerja sama dengan Anda mengerti tentang perusahaan Anda, padamarketing plan, Anda harus menjelaskan garis besar mengenai seluk beluk perusahaan yang Anda jalankan. 2. Tentukan Target CustomerAgar perusahaan Anda dapat memasarkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dengan baik dan tepat sasran, Anda harus menentukan target pada marketing plan yang Anda susun. Semakin spesifik, maka semakin mudah juga untuk menarik perhatian target customerAnda. Anda juga dapat melakukan penelitian kecil seputarcustomer behavior yang tentunya akan berguna untuk menjalankan kegiatan marketing Anda. 3. Jelaskan Unique Selling Preposition (USP)Paparkan secara seksama beberpa keunikan pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Dengan USP yang produk maupun jasa yang diuraikan dalam marketing plan, Anda telah menyediakan pembanding produk dan jasa dari perusahaan Anda dengan kompetitor.

4. Tetapkan Strategi Harga dan PositioningDengan USP dan target market yang telah Anda tentukan, Anda dapat menentukan ‘positioning’ yang tepat untuk produk maupun jasa yang Anda tawarkan dalam marketing plan Anda. Anda juga dapat menentukan range harga yang tepat untuk produk dan jasa yang Anda miliki sehingga dapat memberi image yang tepat untuk brand Anda. 5Rencanakan Kegiatan Distribusi yang JelasSesudah menentukan harga dan positioning serta perilaku konsumen pada tahap penentuan target customer, Anda dapat merencanakan kegiatan distribusi untuk menjual produk dan jasa Anda. Anda bisa memilih media berjualan ataupun kegiatan penjualan yang cocok untuk diterapkan pada produk dan jasa yang ditawarkan. Ini merupakan salah satu bagian dari marketing plan yang tidak boleh terlupakan 6.   Tawarkan Apa yang Dapat Anda Berikan Selain USP pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan, Anda juga bisa memberikan penawaran lainnya kepada targetcustomer maupun pelanggan lama Anda seperti voucherbelanja, free trial, maupun paket dengan harga khusus. Dengan penawaran yang tercantum pada marketing plan Anda, Anda dapat merencanakan kapan penawaran tersebut dilakukan.7.   Buat Daftar Keperluan MarketingDemi mengggapai angka penjualan yang tinggi, Anda harus memikirkan hal-hal apa saja yang akan dibutuhkan oleh tim pemasaran ketika menyusun marketing plan untuk memasarkan produk maupun jasa yang Anda miliki.  Hal-hal yang umumnya dapat dijadikan untuk melakukan kegiatanmarketing adalah website, brosur dan juga kartu nama.8.   Susun Strategi PromosiAgar kegiatan Marketing yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar, ada baiknya jika Anda segera menyusun strategi yang sesuai dengan bidang perusahaan Anda dalammarketing plan yang akan Anda susun. Anda dapat membuat iklan di televisi, press release di berbagai media baik onlinemaupun tradisional, dan juga menyusun event yang diselenggarakan pada momen dan tempat yang sesuai dengan target customer.9.   Siapkan Strategi Online MarketingJangan melupakan kegiatan online marketing! Di era yang modern seperti ini, banyak sekali pengguna internet yang mencari informasi agar dapat memenuhi kebutuhannya. Anda dapat melakukan strategi-strategi seperti penggunaankeyword, optimalisasi search engine, memasang iklan berbayar di sejumlah situs dan juga melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial dan mencantumkannya secara detail dalam marketing plan.10.  Rancang Conversion StrategyIngin menambahkan angka penjualan? Anda dapat menggunakan conversion strategy dalam marketing plan Anda.Conversion strategy adalah suatu cara di mana Anda dapat mengubah calon konsumen yang potensial utnuk menggunakan produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Untuk melakukannya, Anda dapat mengubah kata-kata pada brosur atau website agar menjadi lebih persuasif. Selain itu Anda juga dapat memperkuat social proof dengan menambahkan testimonial pada website Anda.11.   Jalin KerjasamaAnda dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan lain utnuk mencapai kesuksesan bersama-sama. Bagaimana caranya? Anda dapat mencari tahu berbagai perusahaan yang memiliki produk maupun jasa yang bersifat komplementer dengan produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Berikan mereka alasan mengapa mereka harus berkerja sama dengan Anda. Buat rencana ini menjadi lebih detail ketika disisipkan dalammarketing plan yang akan Anda susun.12.Coba Refferal StrategyIngin agar brand Anda semakin dikenal? Pastikan Anda menjalankan referral strategy dengan baik sehingga setiapcustomer akan menceritakan kepuasannya pada saat menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Perjelas tahap-per-tahap prosesnya dalam marketing plan seperti  dengan memberikan hadiah atau penawaran khusus bagi para pelanggan yang terus memberikan pelanggan baru bagi Anda.13.   Rincian Strategi untuk Meningkatkan PenjualanUntuk meningkatkan angka penjualan, Anda harus menyiapkan strategi yang cocok untuk diaplikasikan pada usaha Anda dalam penyusunan marketing plan. Anda dapat membuat paket hemat jasa atau produk Anda, dan juga melakukan kampanye tersendiri untuk jasa dan produk yang Anda tawarkan.14.   Gunakan Retention StrategyUntuk mempertahankan pelanggan Anda, Anda dapat menggunakan retention strategy seperti mengirimkannewsletter setiap bulannya, atau memberikan berbagai hadiah untuk customer loyalty programme. Jangan lupa untuk mencantumkan secara detail dalam marketing plan sehingga semua kegiatan promosi berada dalam track yang jelas.15.   Perkirakan Rincian Rencana KeuanganPerincian rencana keuangan yang Anda buat pastinya tidak akan 100% tepat. Namun dengan membuat perkiraan ini dalammarketing plan, Anda dapat membayangkan secara garis besar rencana kegiatan yang akan Anda lakukan beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan. Sumber:
http://lensbusiness.blogspot.com/2009/04/dasar-dasar-penyusunan-business-plan.htmlhttp://hidayatkaryadi.blogspot.com/2013/09/perencanaan-usaha-business-plan.htmlhttp://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/ruang-lingkup-rencana-pemasaran.htmlhttp://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/tiga-komponen-marketing-concept.htmlhttp://www.lebahmaster.com/tips-dan-trik/tips-marketing/pengertian-marketing-mixhttps:/nayaakyasazilvi.wordpress.com/2014/07/09/siklus-kehidupan-produk/http://blog.sribu.com/2014/05/16/marketing-plan-detail-dan-bagaimana-membuatnya/

TUGAS SOFSKILL MENGENALI PELUANG DAN MODEL PENGEMBANGAN RINTISAN BARU &BUSINESS DAN MARKETING PLAN


1.     

Mengenali  Peluang Dan  Model Pengembangan Rintisan Baru.


 Mengenali Peluang dan Memilih Peluang Yang tepat.
a)      Peluang itu orisinil dan tidak meniru.
b)      Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan pasar dimasa yang akan datang.
c)      Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama.
d)     Tingkat visibilitas (kelayakkan usaha) benar-benar teruji untuk dilakukan riset dan trial.
e)      Bersifat ide kreatif dan inovatif bukan tiruan dari orang lain..

2.      Cara Memasuki Dunia Usaha
a.  Merintis usaha baru (starting)
                b.  Membeli perusahaan oranglain (buying)
                                                        c.Kerjasama manajemen(franchising                                                 d.Memasuki bisnis keluarga

3.      Merintis Usaha Baru
a. Menganalisis jenis usaha terkait
Anda harus memastikan bahwa usaha yang Anda dirikan adalah jenis usaha yang Anda minati. Hal itu akan lebih baik apabila ditunjang dengan keahlian dan pengalaman Anda di jenis usaha tersebut. Lakukan analisis Break Event Point untuk menentukan potensi yang ada dalam jenis usaha Anda. Setelah itu jabarkan rencana usaha Anda secara detail (Sales forecast, analisa arus kas,etc). Setelah itu susun rencana pemasaran yang akan Anda lakukan untuk memasarkan usaha Anda tersebut.
b. Rencanakan Bisnis Anda dengan menyusun konsep yang sesuai
Jika Anda akan mencari pendanaan dari luar, rencana usaha/business plan proposal adalah sebuah kebutuhan. Jika Anda akan membiayai usaha itu sendiri, rencana usaha juga akan membantu Anda mengetahui berapa banyak uang yang Anda akan butuhkan untuk memulai, apa yang perlu untuk dilakukan kapan, dan di mana Anda tuju.
c. Siapkan Modal
Modal merupakan faktor penting dalam memulai usaha sendiri. Banyak orang ingin memulai usaha, namun tak mempunyai modal sehingga tidak jalan. Modal dapat dihasilkan dari : modal sendiri dari hasil menabung, mencari modal dari investor, atau meminjan uang dari bank, dan sistem partnership. Selain modal awal, Anda juga harus memiliki minimal tiga bulan dari  anggaran keluarga Anda dalam bank
Anda juga dapat memulai bisnis tanpa modal dengan menjadi reseller (pengecer) dari suatu produk atau barang
d.  Jadikanlah usaha Anda sebagai usaha yang Legal dan diakui hukum
·         Tentukan struktur hukum untuk usaha Anda
·      Pilih nama yang baik bagi usaha Anda
·         Daftarkan nama usaha Anda kepada Ditjen HKI sebagai merek dagang resmi dan sah di mata hukum
·         Siapkan dokumen-dokumen organisasi
·         Uruslah surat-surat perijinan usaha, seperti Akta Pendirian perusahaan, Nama Perusahaan, Hak atas nama perusahaan, Pengakuan dan pengesahan
e. Perluas Networking Anda
Networking dapat menjadi landasan untuk kelangsungan usaha Anda. Anda dapat bergabung dengan komunitas yang terkait dengan jenis usaha Anda. Hal ini dapat Anda lakukan sebelum Anda memulai usaha sendiri, sehingga pada saat Anda mulai memasarkan produk/jasa yang Anda tawarkan, Anda telah memiliki networking yang luas.
4.      Bentuk Usaha dan Bentuk Kepemilikan yang akan dipilih
a.       Perusahaan Perseorangan adalah suatu badan usaha yang dikelola oleh satu orang. 
b.      Firma adalah suatu badan usaha persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha. 
c.       Perseroan Komanditer (CV) adalah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang mempercayakan uang mereka untuk dipakai dalam persekutuan. 
d.      Perseroan Terbatas adalah perusahaan yang mendapatkan modal dari saham-saham serta berbadan hukum. 
e.       BUMN adalah Badan Usaha Milik Pemerintah.

5.      Struktur Organisasi yang akan di kembangkan
·         Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur  spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
·         Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
o   Strategi organisasi pencapaian tujuan.
o   Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
o   Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
o   Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
·         Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
o   Spesialisasi kegiatan
o   Koordinasi kegiatan
o   Standarisasi kegiatan
o   Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
o   Ukuran satuan kerja

6.      Lingkungan Usaha Yang harus di perhatikan
a.       Alam disekitar tempat usaha
b.      Lingkungan masyarakat (adat istiadat, kegemaran masyarakat

7.      Mengembangkan usaha secara eksternal
Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya :
a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah-ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu :
1. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”
2. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”

Sumber:

Business Dan Marketing Plan


  • Pengertian Business Plan.
Business Plan Adalah suatu dokumen tertulis yang menggambarkan secara sistematis suatu bisnis/usaha yang diusulkan.Fungsi :1. kegiatan penelitian (bisnis) yang akan dilaksanakan /sedang berjalan tetap pada jalur yang direncanakan.2. pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan.3. alat untuk mencari dana dari pihak ketiga (investor, lembaga keuangan dll).
  • Kerangka Rencana Usaha
Perencanaan usaha pada umumnya disusun dengan memuat pokok-pokok perencanaan, yaitu :1. Nama perusahaan2. Lokasi :   a. Lokasi perusahaan   b. Lokasi pertokoan   c. Lokasi perusahaan   d. Lokasi perkantoran   e. Lokasi pabrik3. Komoditi yang diusahakan4. Konsumen yang dituju5. Pasar yang akan dimasuki6. Partner yang akan diajak kerjasama7. Personal yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan10. Penyebaran informasi/promosi
  • Bentuk formal Bisnis Plan
Bentuk Formal Perencanaan Usaha (Business Plan Form)1. Halaman depan2. Daftar isi3. Rangkuman eksekutif4. Penjelasan tentang perusahaan5. Pemasaran6. Barang dan jasa yang dihasilkan7. Usaha meningkatkan penjualan8. Permodalan9. Apendix
  •  Ruang Lingkup Marketing Plan
Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru menulis marketing plannya.      
  • Tiga Komponen Marketing Concept
Sasaran utama Marketing Concept ialah Kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada tiga komponen penting yaitu customer needs and wants, organizationally integrated marketing strategy and goals (Bygrave 1994: 68). Inti dari marketing concept ini ialah bukan membuat konsumen mengikuti keinginan produsen, tapi sebaliknya mengharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.  
  • Marketing Mix
Pengertian Marketing Mix menurut pakar marketing dunia yaitu Kotler dan Amstrong pada tahun 1997 berbunyi :a. “ Marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market”b. Bahasa indonesianya kurang lebih : " Marketing Mix adalah sekumpulan variable - variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran"c. Marketing Mix sendiri didalamnya terdapat beberapa elemen marketing kalau jaman dahulu dikenal dengan unsur 4P , namun seiring berkembangnya jaman makin modern kini ada yang mengatakan marketing mix ada 7P artinya ada penambahan Tiga strategi lagi. bukan perkara salah atau benar dari kedua pendapat di atas tapi yang namanya strategi menurut saya kita bebas menambahkan selama apa yang ditambahkan bisa menjadikan strategi pemasaran yang kita lakukan semakin hebat.
  • Siklus Kehidupan Produk dan Strategi Pemasarannya.
Kurva penjualan untuk masing-masing produk akan bervariasi tergantung tahapan yang dicapai dalam siklus kehidupannya. Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume. Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :

1)      Tahap Pengenalan – IntroductionStrategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan produk secara meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba. Atau dengan kata lain adalah menciptakan primary demand (permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan ini produk biasanya didesain dengan model yang terbatas guna menghindari terjadinya kebingungan pada calon pembeli dan memudahkan mereka mengenal ciri produk dengan cepat. Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi penetapan harga dan kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk, yaitu :Rapid Skimming StrategyStrategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal. Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin membangun preferensi pada mereknya.Slow Skimming StrategyStrategi dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.Rapid Penetration StrategyStrategi ini dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.Slow Penetration StrategyStrategi ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap harga, dan persaingan potensial sangat rendah.Contoh produk yang ada pada tahap ini untuk barang elektronik misalnya iPad.
2)      Tahap Pertumbuhan – GrowthBila suatu produk telah melewati tahap perkenalan dengan baik, maka selanjutnya akan memasuki tahap pertumbuhan. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu rapid growth dan slow growth.
a)      Rapid GrowthTahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan produk tiruan. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru.
b)      Slow GrowthPada tahap ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin menurun. Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style improvement) guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin sulit diperoleh perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri. Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah laptop dimana pasar laptop saat ini sedang tumbuh pesat.
3)      Tahap Kedewasaan – MaturityTahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Ada dua strategi utama yang dapat diterapkan pada tahap kedewasaan yaitu :
a)      defensive strategyStrategi ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan menjaga kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi. Bentuk strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan pada penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan kelemahan produk.
b)      offensive strategyStrategi ini lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat yang lebih baik. Bentuk strategi ini dapat berupa modifikasi pasar, yaitu dengan menggaet kelompok bukan pemakai (non-user), mengintensifkan penawaran produk kepada non-user, dan merebut konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi ofensif adalah modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik produk sedemikian rupa sehingga semakin menarik konsumen saat ini untuk membeli, dengan cara menawarkan manfaat baru dari suatu produk kepada konsumen sekarang untuk mendorong pembelian yang lebih banyak dan pemakaian yang lebih sering (usaha seperti ini sering disebut dengan product relaunching). Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah handphone. Penjualan handphone saat ini mencapai posisi tertinggi dan mulai tergerus oleh teknologi yang lain.
4)      Tahap Penurunan – DeclinePenjualan perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
1.  Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
2.  Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
3.  Mencari pasar baru.
4.  Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
5.  Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.6.  Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
7.  Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.
 

  • Menyusun marketing plan
1. Buat Executive Summary
Untuk memastikan bahwa pihak-pihak yang bekerja sama dengan Anda mengerti tentang perusahaan Anda, padamarketing plan, Anda harus menjelaskan garis besar mengenai seluk beluk perusahaan yang Anda jalankan. 2. Tentukan Target CustomerAgar perusahaan Anda dapat memasarkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dengan baik dan tepat sasran, Anda harus menentukan target pada marketing plan yang Anda susun. Semakin spesifik, maka semakin mudah juga untuk menarik perhatian target customerAnda. Anda juga dapat melakukan penelitian kecil seputarcustomer behavior yang tentunya akan berguna untuk menjalankan kegiatan marketing Anda. 3. Jelaskan Unique Selling Preposition (USP)Paparkan secara seksama beberpa keunikan pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Dengan USP yang produk maupun jasa yang diuraikan dalam marketing plan, Anda telah menyediakan pembanding produk dan jasa dari perusahaan Anda dengan kompetitor.

4. Tetapkan Strategi Harga dan PositioningDengan USP dan target market yang telah Anda tentukan, Anda dapat menentukan ‘positioning’ yang tepat untuk produk maupun jasa yang Anda tawarkan dalam marketing plan Anda. Anda juga dapat menentukan range harga yang tepat untuk produk dan jasa yang Anda miliki sehingga dapat memberi image yang tepat untuk brand Anda. 5Rencanakan Kegiatan Distribusi yang JelasSesudah menentukan harga dan positioning serta perilaku konsumen pada tahap penentuan target customer, Anda dapat merencanakan kegiatan distribusi untuk menjual produk dan jasa Anda. Anda bisa memilih media berjualan ataupun kegiatan penjualan yang cocok untuk diterapkan pada produk dan jasa yang ditawarkan. Ini merupakan salah satu bagian dari marketing plan yang tidak boleh terlupakan 6.   Tawarkan Apa yang Dapat Anda Berikan Selain USP pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan, Anda juga bisa memberikan penawaran lainnya kepada targetcustomer maupun pelanggan lama Anda seperti voucherbelanja, free trial, maupun paket dengan harga khusus. Dengan penawaran yang tercantum pada marketing plan Anda, Anda dapat merencanakan kapan penawaran tersebut dilakukan.7.   Buat Daftar Keperluan MarketingDemi mengggapai angka penjualan yang tinggi, Anda harus memikirkan hal-hal apa saja yang akan dibutuhkan oleh tim pemasaran ketika menyusun marketing plan untuk memasarkan produk maupun jasa yang Anda miliki.  Hal-hal yang umumnya dapat dijadikan untuk melakukan kegiatanmarketing adalah website, brosur dan juga kartu nama.8.   Susun Strategi PromosiAgar kegiatan Marketing yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar, ada baiknya jika Anda segera menyusun strategi yang sesuai dengan bidang perusahaan Anda dalammarketing plan yang akan Anda susun. Anda dapat membuat iklan di televisi, press release di berbagai media baik onlinemaupun tradisional, dan juga menyusun event yang diselenggarakan pada momen dan tempat yang sesuai dengan target customer.9.   Siapkan Strategi Online MarketingJangan melupakan kegiatan online marketing! Di era yang modern seperti ini, banyak sekali pengguna internet yang mencari informasi agar dapat memenuhi kebutuhannya. Anda dapat melakukan strategi-strategi seperti penggunaankeyword, optimalisasi search engine, memasang iklan berbayar di sejumlah situs dan juga melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial dan mencantumkannya secara detail dalam marketing plan.10.  Rancang Conversion StrategyIngin menambahkan angka penjualan? Anda dapat menggunakan conversion strategy dalam marketing plan Anda.Conversion strategy adalah suatu cara di mana Anda dapat mengubah calon konsumen yang potensial utnuk menggunakan produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Untuk melakukannya, Anda dapat mengubah kata-kata pada brosur atau website agar menjadi lebih persuasif. Selain itu Anda juga dapat memperkuat social proof dengan menambahkan testimonial pada website Anda.11.   Jalin KerjasamaAnda dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan lain utnuk mencapai kesuksesan bersama-sama. Bagaimana caranya? Anda dapat mencari tahu berbagai perusahaan yang memiliki produk maupun jasa yang bersifat komplementer dengan produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Berikan mereka alasan mengapa mereka harus berkerja sama dengan Anda. Buat rencana ini menjadi lebih detail ketika disisipkan dalammarketing plan yang akan Anda susun.12.Coba Refferal StrategyIngin agar brand Anda semakin dikenal? Pastikan Anda menjalankan referral strategy dengan baik sehingga setiapcustomer akan menceritakan kepuasannya pada saat menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Perjelas tahap-per-tahap prosesnya dalam marketing plan seperti  dengan memberikan hadiah atau penawaran khusus bagi para pelanggan yang terus memberikan pelanggan baru bagi Anda.13.   Rincian Strategi untuk Meningkatkan PenjualanUntuk meningkatkan angka penjualan, Anda harus menyiapkan strategi yang cocok untuk diaplikasikan pada usaha Anda dalam penyusunan marketing plan. Anda dapat membuat paket hemat jasa atau produk Anda, dan juga melakukan kampanye tersendiri untuk jasa dan produk yang Anda tawarkan.14.   Gunakan Retention StrategyUntuk mempertahankan pelanggan Anda, Anda dapat menggunakan retention strategy seperti mengirimkannewsletter setiap bulannya, atau memberikan berbagai hadiah untuk customer loyalty programme. Jangan lupa untuk mencantumkan secara detail dalam marketing plan sehingga semua kegiatan promosi berada dalam track yang jelas.15.   Perkirakan Rincian Rencana KeuanganPerincian rencana keuangan yang Anda buat pastinya tidak akan 100% tepat. Namun dengan membuat perkiraan ini dalammarketing plan, Anda dapat membayangkan secara garis besar rencana kegiatan yang akan Anda lakukan beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan. Sumber:
http://lensbusiness.blogspot.com/2009/04/dasar-dasar-penyusunan-business-plan.htmlhttp://hidayatkaryadi.blogspot.com/2013/09/perencanaan-usaha-business-plan.htmlhttp://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/ruang-lingkup-rencana-pemasaran.htmlhttp://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/tiga-komponen-marketing-concept.htmlhttp://www.lebahmaster.com/tips-dan-trik/tips-marketing/pengertian-marketing-mixhttps:/nayaakyasazilvi.wordpress.com/2014/07/09/siklus-kehidupan-produk/http://blog.sribu.com/2014/05/16/marketing-plan-detail-dan-bagaimana-membuatnya/