1.
Mengenali Peluang Dan
Model Pengembangan Rintisan Baru.
Mengenali Peluang dan Memilih
Peluang Yang tepat.
a)
Peluang itu orisinil
dan tidak meniru.
b)
Peluang itu harus
dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan pasar dimasa yang
akan datang.
c)
Benar-benar sesuai
dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama.
d)
Tingkat visibilitas
(kelayakkan usaha) benar-benar teruji untuk dilakukan riset dan trial.
e)
Bersifat ide kreatif
dan inovatif bukan tiruan dari orang lain..
2.
Cara Memasuki Dunia Usaha
a. Merintis usaha baru (starting)
b. Membeli perusahaan oranglain
(buying)
c.Kerjasama manajemen(franchising d.Memasuki bisnis keluarga
3. Merintis Usaha Baru
a. Menganalisis
jenis usaha terkait
Anda harus memastikan
bahwa usaha yang Anda dirikan adalah jenis usaha yang Anda minati. Hal itu akan
lebih baik apabila ditunjang dengan keahlian dan pengalaman Anda di jenis usaha
tersebut. Lakukan analisis Break Event Point untuk menentukan
potensi yang ada dalam jenis usaha Anda. Setelah itu jabarkan rencana usaha
Anda secara detail (Sales forecast, analisa arus kas,etc). Setelah itu
susun rencana pemasaran yang akan Anda lakukan untuk memasarkan usaha Anda
tersebut.
b. Rencanakan Bisnis
Anda dengan menyusun konsep yang sesuai
Jika Anda akan mencari
pendanaan dari luar, rencana usaha/business plan proposal adalah sebuah
kebutuhan. Jika Anda akan membiayai usaha itu sendiri, rencana usaha juga akan
membantu Anda mengetahui berapa banyak uang yang Anda akan butuhkan untuk
memulai, apa yang perlu untuk dilakukan kapan, dan di mana Anda tuju.
c. Siapkan Modal
Modal merupakan faktor
penting dalam memulai usaha sendiri. Banyak orang ingin memulai usaha, namun
tak mempunyai modal sehingga tidak jalan. Modal dapat dihasilkan dari : modal
sendiri dari hasil menabung, mencari modal dari investor, atau meminjan uang
dari bank, dan sistem partnership. Selain modal awal, Anda
juga harus memiliki minimal tiga bulan dari anggaran keluarga Anda dalam
bank
Anda juga dapat
memulai bisnis tanpa modal dengan menjadi reseller (pengecer) dari suatu produk
atau barang
d. Jadikanlah
usaha Anda sebagai usaha yang Legal dan diakui hukum
· Tentukan struktur
hukum untuk usaha Anda
· Pilih nama yang baik
bagi usaha Anda
·
Daftarkan nama usaha
Anda kepada Ditjen HKI sebagai merek dagang resmi dan sah di mata hukum
· Siapkan
dokumen-dokumen organisasi
·
Uruslah surat-surat
perijinan usaha, seperti Akta Pendirian perusahaan, Nama Perusahaan, Hak atas
nama perusahaan, Pengakuan dan pengesahan
e. Perluas Networking Anda
Networking dapat menjadi landasan
untuk kelangsungan usaha Anda. Anda dapat bergabung dengan komunitas yang
terkait dengan jenis usaha Anda. Hal ini dapat Anda lakukan sebelum Anda
memulai usaha sendiri, sehingga pada saat Anda mulai memasarkan produk/jasa
yang Anda tawarkan, Anda telah memiliki networking yang luas.
4. Bentuk Usaha dan Bentuk Kepemilikan
yang akan dipilih
a.
Perusahaan Perseorangan adalah suatu
badan usaha yang dikelola oleh satu orang.
b. Firma adalah suatu badan usaha
persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha.
c.
Perseroan Komanditer (CV) adalah
persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang mempercayakan uang mereka
untuk dipakai dalam persekutuan.
d. Perseroan Terbatas adalah perusahaan
yang mendapatkan modal dari saham-saham serta berbadan hukum.
e.
BUMN adalah Badan Usaha Milik
Pemerintah.
5. Struktur Organisasi yang akan di
kembangkan
·
Struktur Organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur
organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran
satuan kerja.
·
Faktor-faktor yang menentukan
perancangan struktur organisasi yaitu :
o
Strategi organisasi pencapaian
tujuan.
o
Perbedaan teknologi yang digunakan
untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
o
Kemampuan dan cara berfikir para
anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan
dalam penyusunan struktur perusahaan.
o
Besarnya organisasi dan satuan
kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
·
Unsur-unsur struktur organisasi
terdiri dari :
o
Spesialisasi kegiatan
o
Koordinasi kegiatan
o
Standarisasi kegiatan
o
Sentralisasi dan desentralisasi
pembuatan keputusan
o
Ukuran satuan kerja
6. Lingkungan Usaha Yang harus di
perhatikan
a.
Alam disekitar tempat usaha
b. Lingkungan masyarakat (adat
istiadat, kegemaran masyarakat
7. Mengembangkan usaha secara eksternal
Lingkungan
eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam penentuan
pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi
serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan
oleh beberapa hal diantranya :
a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak
constant melainkan selalu berubah-ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan
yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT”
yang dilakukan.
d. Kondisi eksternal yang berada di luar
kemampuan organisasi untuk mengendalikannya
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa
faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
strategik tentang arah yang hendak ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2
kategori yaitu :
1. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”
2. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”
Sumber:
Business
Dan Marketing Plan
- Pengertian Business Plan.
Business Plan Adalah suatu dokumen tertulis
yang menggambarkan secara sistematis suatu bisnis/usaha yang diusulkan.Fungsi
:1. kegiatan penelitian (bisnis) yang akan dilaksanakan /sedang berjalan tetap
pada jalur yang direncanakan.2. pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang
diharapkan.3. alat untuk mencari dana dari pihak ketiga (investor, lembaga
keuangan dll).
Perencanaan usaha pada umumnya disusun dengan memuat
pokok-pokok perencanaan, yaitu :1. Nama perusahaan2. Lokasi : a.
Lokasi perusahaan b. Lokasi pertokoan c. Lokasi
perusahaan d. Lokasi perkantoran e. Lokasi pabrik3.
Komoditi yang diusahakan4. Konsumen yang dituju5. Pasar yang akan dimasuki6.
Partner yang akan diajak kerjasama7. Personal yang dipercaya untuk menjalankan
perusahaan8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia9. Peralatan
perusahaan yang perlu disediakan10. Penyebaran informasi/promosi
- Bentuk formal Bisnis Plan
Bentuk Formal Perencanaan Usaha (Business Plan Form)1.
Halaman depan2. Daftar isi3. Rangkuman eksekutif4. Penjelasan tentang
perusahaan5. Pemasaran6. Barang dan jasa yang dihasilkan7. Usaha meningkatkan
penjualan8. Permodalan9. Apendix
- Ruang Lingkup Marketing Plan
Sebelum menyusun marketing plan maka
wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau konsep-konsep pemasaran dan segala
informasi telah dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru menulis marketing
plannya.
- Tiga Komponen Marketing Concept
Sasaran utama Marketing Concept ialah
Kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada tiga komponen penting
yaitu customer needs and wants, organizationally integrated marketing strategy
and goals (Bygrave 1994: 68). Inti dari marketing concept ini ialah bukan
membuat konsumen mengikuti keinginan produsen, tapi sebaliknya mengharuskan
produsen memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.
Pengertian Marketing Mix menurut pakar marketing dunia
yaitu Kotler dan Amstrong pada tahun 1997 berbunyi :a. “ Marketing
mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to
produce the response it wants in the target market”b. Bahasa indonesianya
kurang lebih : " Marketing Mix adalah sekumpulan variable - variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target
pemasaran"c. Marketing Mix sendiri didalamnya terdapat beberapa
elemen marketing kalau jaman dahulu dikenal dengan unsur 4P , namun
seiring berkembangnya jaman makin modern kini ada yang mengatakan marketing mix
ada 7P artinya ada penambahan Tiga strategi lagi. bukan perkara salah
atau benar dari kedua pendapat di atas tapi yang namanya strategi menurut saya
kita bebas menambahkan selama apa yang ditambahkan bisa menjadikan strategi
pemasaran yang kita lakukan semakin hebat.
- Siklus Kehidupan Produk dan Strategi Pemasarannya.
Kurva penjualan untuk masing-masing produk akan bervariasi
tergantung tahapan yang dicapai dalam siklus kehidupannya. Bila Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu
perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup
Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang
menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum.
Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan
dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of
market volume. Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product
Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1) Tahap Pengenalan – IntroductionStrategi
pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan produk secara
meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba. Atau dengan kata lain adalah
menciptakan primary demand (permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan
ini produk biasanya didesain dengan model yang terbatas guna menghindari
terjadinya kebingungan pada calon pembeli dan memudahkan mereka mengenal ciri
produk dengan cepat. Strategi yang umum pada tahap ini adalah mengkombinasi
penetapan harga dan kegiatan promosi. Strategi ini ada empat bentuk, yaitu
:Rapid Skimming StrategyStrategi ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga
yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan
melakukan promosi yang gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk
walau harganya mahal. Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat laju
penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar belum
mengetahui keberadaan produk, konsumen bersedia membayar pada harga berapa pun,
dan perusahaan menghadapi pesaing potensial serta ingin membangun preferensi
pada mereknya.Slow Skimming StrategyStrategi dijalankan dengan menetapkan harga
yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin dan promosi
yang rendah agar biaya pemasaran tidak terlalu tinggi. Strategi ini akan
berhasil jika besarnya pasar terbatas, sebagian besar konsumen mengetahui
keberadaan produk, konsumen mau membeli dengan harga tinggi, dan pesaing
potensial belum muncul.Rapid Penetration StrategyStrategi ini dilakukan dengan
menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif. Tujuan dari strategi ini
adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan memperoleh pangsa pasar
yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum
mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat
indikasi persaingan potensial yang besar.Slow Penetration StrategyStrategi ini
dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan yang
besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak
membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang
sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap
harga, dan persaingan potensial sangat rendah.Contoh produk yang ada pada tahap
ini untuk barang elektronik misalnya iPad.
2)
Tahap Pertumbuhan – GrowthBila suatu produk
telah melewati tahap perkenalan dengan baik, maka selanjutnya akan memasuki
tahap pertumbuhan. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu rapid growth dan slow growth.
a) Rapid GrowthTahap rapid
growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan dengan
cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua produk
baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di
tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan
konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri
tersebut dengan produk tiruan. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan
terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu
produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru.
b) Slow GrowthPada tahap ini
penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin menurun.
Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan
oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai
memperbarui produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya
dilakukan usaha modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style
improvement) guna memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin
sulit diperoleh perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung
menyebabkan penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar
disebabkan oleh semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri. Contoh
produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah laptop dimana pasar laptop
saat ini sedang tumbuh pesat.
3)
Tahap Kedewasaan – MaturityTahap ini ditandai
dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Ada dua strategi
utama yang dapat diterapkan pada tahap kedewasaan yaitu :
a) defensive strategyStrategi
ini bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan menjaga
kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi. Bentuk
strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh
tambahan penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan pada
penekanan/pengurangan biaya produksi dan menghilangkan kelemahan produk.
b) offensive strategyStrategi
ini lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat yang
lebih baik. Bentuk strategi ini dapat berupa modifikasi pasar, yaitu dengan
menggaet kelompok bukan pemakai (non-user), mengintensifkan penawaran produk
kepada non-user, dan merebut konsumen pesaing. Bentuk lain dari strategi
ofensif adalah modifikasi produk, yaitu mengubah karakteristik produk
sedemikian rupa sehingga semakin menarik konsumen saat ini untuk membeli,
dengan cara menawarkan manfaat baru dari suatu produk kepada konsumen sekarang
untuk mendorong pembelian yang lebih banyak dan pemakaian yang lebih sering
(usaha seperti ini sering disebut dengan product relaunching). Contoh produk
elektronik yang ada pada tahap ini adalah handphone. Penjualan handphone saat
ini mencapai posisi tertinggi dan mulai tergerus oleh teknologi yang lain.
4)
Tahap Penurunan – DeclinePenjualan perusahaan
yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap decline dalam
PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan
selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun
dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan
pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif
haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik
industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
1. Menambah investasi agar dapat mendominasi atau
menempati posisi persaingan yang baik.
2. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
3. Mencari pasar baru.
4. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai
ketidakpastian industri dapat diatasi.
5. Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara
meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi
untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan
menguntungkan.6. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian
uang tunai dengan cepat.
7. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset
perusahaan.
1. Buat Executive Summary
Untuk memastikan bahwa
pihak-pihak yang bekerja sama dengan Anda mengerti tentang perusahaan Anda,
padamarketing plan, Anda harus menjelaskan garis besar mengenai
seluk beluk perusahaan yang Anda jalankan. 2. Tentukan Target
CustomerAgar perusahaan Anda
dapat memasarkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dengan
baik dan tepat sasran, Anda harus menentukan target pada marketing
plan yang Anda susun. Semakin spesifik, maka semakin mudah juga untuk
menarik perhatian target customerAnda. Anda juga dapat
melakukan penelitian kecil seputarcustomer behavior yang
tentunya akan berguna untuk menjalankan kegiatan marketing Anda. 3. Jelaskan Unique Selling Preposition (USP)Paparkan
secara seksama beberpa keunikan pada produk maupun jasa yang Anda tawarkan.
Dengan USP yang produk maupun jasa yang diuraikan dalam marketing
plan, Anda telah menyediakan pembanding produk dan jasa dari perusahaan
Anda dengan kompetitor.
4. Tetapkan Strategi Harga dan PositioningDengan USP dan target market yang telah Anda
tentukan, Anda dapat menentukan ‘positioning’ yang tepat untuk produk
maupun jasa yang Anda tawarkan dalam marketing plan Anda. Anda
juga dapat menentukan range harga yang tepat untuk produk dan
jasa yang Anda miliki sehingga dapat memberi image yang tepat untuk brand Anda. 5. Rencanakan Kegiatan Distribusi yang JelasSesudah menentukan harga dan positioning serta
perilaku konsumen pada tahap penentuan target customer, Anda
dapat merencanakan kegiatan distribusi untuk menjual produk dan jasa Anda. Anda
bisa memilih media berjualan ataupun kegiatan penjualan yang cocok untuk
diterapkan pada produk dan jasa yang ditawarkan. Ini merupakan salah satu
bagian dari marketing plan yang tidak boleh
terlupakan 6. Tawarkan
Apa yang Dapat Anda Berikan Selain USP pada produk maupun jasa yang
Anda tawarkan, Anda juga bisa memberikan penawaran lainnya kepada targetcustomer maupun
pelanggan lama Anda seperti voucherbelanja, free trial,
maupun paket dengan harga khusus. Dengan penawaran yang tercantum pada marketing
plan Anda, Anda dapat merencanakan kapan penawaran tersebut dilakukan.7. Buat
Daftar Keperluan MarketingDemi mengggapai angka penjualan yang
tinggi, Anda harus memikirkan hal-hal apa saja yang akan dibutuhkan oleh tim
pemasaran ketika menyusun marketing plan untuk memasarkan
produk maupun jasa yang Anda miliki. Hal-hal yang umumnya dapat dijadikan
untuk melakukan kegiatanmarketing adalah website,
brosur dan juga kartu nama.8. Susun
Strategi PromosiAgar kegiatan Marketing yang
dilakukan dapat berjalan dengan lancar, ada baiknya jika Anda
segera menyusun strategi yang sesuai dengan bidang perusahaan Anda
dalammarketing plan yang akan Anda susun. Anda dapat membuat iklan
di televisi, press release di berbagai media baik onlinemaupun
tradisional, dan juga menyusun event yang diselenggarakan pada
momen dan tempat yang sesuai dengan target customer.9. Siapkan
Strategi Online MarketingJangan melupakan kegiatan online marketing!
Di era yang modern seperti ini, banyak sekali pengguna internet yang mencari
informasi agar dapat memenuhi kebutuhannya. Anda dapat melakukan
strategi-strategi seperti penggunaankeyword, optimalisasi search
engine, memasang iklan berbayar di sejumlah situs dan juga melakukan
kegiatan pemasaran melalui media sosial dan mencantumkannya secara detail
dalam marketing plan.10. Rancang Conversion
StrategyIngin menambahkan angka penjualan? Anda dapat menggunakan conversion
strategy dalam marketing plan Anda.Conversion
strategy adalah suatu cara di mana Anda dapat mengubah calon konsumen
yang potensial utnuk menggunakan produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Untuk
melakukannya, Anda dapat mengubah kata-kata pada brosur atau website agar
menjadi lebih persuasif. Selain itu Anda juga dapat memperkuat social
proof dengan menambahkan testimonial pada website Anda.11.
Jalin KerjasamaAnda dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan
lain utnuk mencapai kesuksesan bersama-sama. Bagaimana caranya? Anda dapat mencari
tahu berbagai perusahaan yang memiliki produk maupun jasa yang bersifat
komplementer dengan produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Berikan mereka
alasan mengapa mereka harus berkerja sama dengan Anda. Buat rencana ini menjadi
lebih detail ketika disisipkan dalammarketing plan yang akan Anda
susun.12.Coba Refferal StrategyIngin agar brand Anda
semakin dikenal? Pastikan Anda menjalankan referral strategy dengan
baik sehingga setiapcustomer akan menceritakan kepuasannya pada
saat menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Perjelas tahap-per-tahap
prosesnya dalam marketing plan seperti dengan memberikan
hadiah atau penawaran khusus bagi para pelanggan yang terus memberikan
pelanggan baru bagi Anda.13. Rincian Strategi untuk Meningkatkan
PenjualanUntuk meningkatkan angka penjualan, Anda harus menyiapkan strategi yang cocok untuk
diaplikasikan pada usaha Anda dalam penyusunan marketing plan. Anda
dapat membuat paket hemat jasa atau produk Anda, dan juga melakukan kampanye
tersendiri untuk jasa dan produk yang Anda tawarkan.14.
Gunakan Retention StrategyUntuk mempertahankan
pelanggan Anda, Anda dapat menggunakan retention strategy seperti
mengirimkannewsletter setiap bulannya, atau memberikan berbagai
hadiah untuk customer loyalty programme. Jangan lupa
untuk mencantumkan secara detail dalam marketing plan sehingga
semua kegiatan promosi berada dalam track yang jelas.15.
Perkirakan Rincian Rencana KeuanganPerincian rencana keuangan
yang Anda buat pastinya tidak akan 100% tepat. Namun dengan membuat perkiraan
ini dalammarketing plan, Anda dapat membayangkan secara garis besar
rencana kegiatan yang akan Anda lakukan beberapa bulan atau beberapa tahun ke
depan. Sumber:http://lensbusiness.blogspot.com/2009/04/dasar-dasar-penyusunan-business-plan.htmlhttp://hidayatkaryadi.blogspot.com/2013/09/perencanaan-usaha-business-plan.htmlhttp://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/ruang-lingkup-rencana-pemasaran.htmlhttp://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/tiga-komponen-marketing-concept.htmlhttp://www.lebahmaster.com/tips-dan-trik/tips-marketing/pengertian-marketing-mixhttps:/nayaakyasazilvi.wordpress.com/2014/07/09/siklus-kehidupan-produk/http://blog.sribu.com/2014/05/16/marketing-plan-detail-dan-bagaimana-membuatnya/