Minggu, 06 Desember 2015

TUGAS KELOMPOK SOFTSKILL

Nama Kelompok :
Indrawalmen Sinaga                                   (44213400)
Karina Eka Putri                                         (44213767)
M. Ricky Apriadi                                          (45213162)
Muhammad Irbawan Satrio Utoyo                (46213002)
Siti Karomah                                               ( 48213556)

Kelas :
3DA02

Mata Pelajaran :
Sistem Informasi Manajemen (Softskill




Sistem Informasi Manajemen
"Sistem Pendukung Keputusan"

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk suatu peluang. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menggunakan CBIS (Computer Based Information Systems) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur.

Menurut Bonczek, dkk., (1980) dalam buku Decision Support System And Intelligent Systems (Turban, 2005: 137) mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, yaitu:

1.   Sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung lain).

2.   Sistem pengetahuan (respositori pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur).

3.   Sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapasitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).

Karakteristik dari sistem pendukung keputusan yaitu :
1.   Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

2.   Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan

3.   Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi

4.   Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

5.   Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem

6.   Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model

Adapun kriteria atau ciri-ciri dari keputusan adalah sebagai berikut:
1.   Banyak pilihan atau alternatif
2.   Ada kendala atau surat
3.   Mengikuti suatu pola/model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur
4.   Banyak input/variabel
5.   Ada faktor resiko. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan

Menurut Simon ada tiga fase dalam proses Pengambilan Keputusan diantaranya sebagai berikut;

Intellegence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari ruang lingkup problematika secara proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.

Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi menguji kelayakan solusi.

Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCa6JHAQVxFZ4CSHBswZRlK8PHDiKduboU6fjluGWGCQRIUglFRvKXf5RqB0SRrsk2MYK5GC1PhaFVroqVbhhh4ZFAGTEEtnHPRGIoEKwWMXaN7m4iKi9OFpphuuH2RQNc7I4GmOK-ZRj0/s1600/1.JPG


Secara garis besar sistem pendukung keputusan dibangun oleh tiga komponen utama yaitu:

Subsistem Data (Database)
Subsistem data merupakan komponen pendukung keputusan yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan untuk diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System)

Subsistem Model (Model Base)
Model adalah suatu tiruan dari alm nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.

Subsistem Dialog (User System Interface)
Subsistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikas dengan sistem yang dibuat.

Adapun tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut :
1.   Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur
2.   Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukan dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer
3.   Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih dari perbaikan efesiensinya
4.   Kecepatan komputasi komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk banyak melakukan komputasi secara cepat dengan biaya rendah
5.   Peningkatan produktivitas membangun suatu kelompok pengambilan keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal.
Sistem pendukung keputusan komputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada diberbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu produktifitas staf pendukung (misalnya analisi keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan produktifitas juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yang menjalankan sebuah bisnis (Nurdin 2012: 54)

Sistem Pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang membantu para pengambil keputusan mengatasi berbagai masalah melalui interaksi langsung dengan sejumlah database dan perangkat lunak analitik. Tujuan dari sistem adalah untuk menyimpan data dan mengubahnya ke informasi yang terorganisir yang dapat diakses dengan mudah, sehingga keputusan-keputusan yang diambil dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan murah.

Sistem pendukung keputusan ini beroperasi dalam konteks sistem informasi global untuk melayani unit bisnis yang spesifik dalam suatu perusahaan. Sistem pendukung tidak terlepas dari sistem informasi global yang lebih komprehensif. Sistem pendukung keputusan yang berhasil harus mempercepat aliran informasi ke pengambil keputusan. Data yang disimpan harus berkesinambungan secara terjadwal dan dapat diakses dengan mudah.

Sistem Database
Database adalah sekumpulan data mentah yang disusun menurut logika tertentu terorganisasi dalam bentuk yang dapat disimpan dan diproses oleh komputer. Contoh database dapat berisi data pegawai, data penjualan, pembayaran, dan lain-lain. Data internal dari acounting, keuangan, penjualan, dan bidang-bidang bisnis lainnya yang disimpan dalam suatu sistem komputer dan disusun menurut logika tertentu disebut sebagai internal database.

Database seringkali disimpan dalam suatu perangkat tertentu pada komputer, seperti hard disk, compact disk, dan sebagainya. Hubungan antar sistem database dan sistem software sangat kuat karena sistem database yang dipakai sangat menentukan kemudahan aksesnya data sementara software sendiri memungkinkan peneliti memanipulasi data untuk dianalisis.

Perangkat Lunak (Software)
Bagian software dari sistem pendukung keputusan terdiri dari berbagai macam tipe program yang memberitahukan komputer, printer, dan perangkat keras (hardware) lainnya apa yang harus dikerjakan. Software spreadsheet dan paket statistik misalnya, sangat memudahkan kita dalam menganalisis data. Software sistem pendukung keputusan memungkinkan seorang manajer untuk mengkombinasikan dan merestrukturisasi database, menduga hubungan, memperkirakan variabel, dan menganalisis bermacam-macam bentuk data.

Mayoritas software saat ini sudah sedemikian user-friendly yang memudahkan orang awam mengatur dan mengontrol tugas dan keluaran komputer. Seorang manajer dapat duduk dekat sebuah terminal komputer dan dengan cepat mengambil data file, melakukan analisis kreativitas, memodifikasi, atau menghasilakn informasi dalam bentuk yang menarik untuk melakukan evaluasi alternatif atau konsekuensi.

Manajemen Input
Yang disebut sebagi input adalah semuamasukan yang akan diproses, termasuk di dalamnya numerik, teks, suara, dan gambar yang masuk ke dalam sistem pendukung keputusan tersebut.

Manajer sistem pendukung keputusan, system analyst, dan computer programmer bertanggung jawab terhadap sistem secara keseluruhan. Meskipun demikian, tugas input dibagi-bagi ke berbagai fungsi dalam organisasi. Peneliti bisnis, akuntan, pustakawan, personel penjualan, manajemen produksi, dan yang lainnya dalam organisasi mengumpulkan data dan memberikan input ke sistem pendukung keputusan tersebut. Data input dapat berasal dari sumber internal organisasi atau dari luar organisasi

Arsip Data Terkomputerisasi
Berdasarkan sejarah, bentuk database muncul pertama kali pada perpustakaan. Mula-mula dalam bentuk kertas atau buku. Kemudian berkembang terus hingga ke bentuk digital, dalam CD-ROM, dan sebagian lagi terdapat di Internet. Di abad ke-21 nanti, akan lebih banyak lagi data yang akan disimpan dalam bentuk digital dalam sebuah arsip data terkomputerisasi.

Saat ini para pelaku bisnis dapat menggunakan PC dan Modem untuk mengakses pelayanan informasi on-line tanpa harus meninggalkan kantornya, jumlah data yang dapat diakses secara on-line melalui komputer sangat besar. Database terkomputerisasi yang dijual oleh distributor atau vendor menjadi sangat penting.

Berdasarkan bentuk/media penyimpannya, data base dapat berupa;
Bibliografi dan database teks, contohnya abstraksi jurnal dan artikel koran
1.   Database statistik, database geografis termasuk pula di dalam database statistik
2.   Database finansial
3.   Database video

Jaringan dan Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange)
PC selain dapat bekerja secara independen juga dapat dihubungkan dengan komputer-komputer lainnya, yang dinamai jaringan. Jaringan menghubungkan dua atau lebih komputer sehingga data, software, maupun hardware dapat dipakai bersama-sama. Pertukaran data elektronik mengintegrasikan satu sistem komputer perusahaan dengan sistem komputer perusahaan lain. Saat ini input pada Sistem Pendukung Keputusan suatu perusahaan lebuh banyak datang dari jaringan yang digunakan juga oleh perusahaan lain.

Sumber
Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining VS Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish
Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama