Nama
Kelompok :
Indrawalmen Sinaga (44213400)
Karina Eka Putri (44213767)
M. Ricky Apriadi (45213162)
Muhammad Irbawan Satrio Utoyo (46213002)
Siti Karomah ( 48213556)
Kelas :
3DA02
Mata
Pelajaran :
Sistem Informasi Manajemen (Softskill
Sistem Informasi Manajemen
"Sistem Pendukung Keputusan"
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) biasanya dibangun untuk mendukung solusi
atas suatu masalah atau untuk suatu peluang. Aplikasi Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) menggunakan CBIS (Computer Based Information Systems)
yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk
mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur.
Menurut Bonczek, dkk., (1980) dalam buku Decision Support System And
Intelligent Systems (Turban, 2005: 137) mendefinisikan sistem pendukung
keputusan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang
saling berinteraksi, yaitu:
1.
Sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan
komponen sistem pendukung lain).
2.
Sistem pengetahuan (respositori pengetahuan domain masalah yang ada pada
sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur).
3.
Sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri
dari satu atau lebih kapasitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan).
Karakteristik dari sistem pendukung keputusan yaitu :
1.
Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.
2.
Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol
proses pengambilan keputusan
3.
Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi
terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi
4.
Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhan.
5.
Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan sistem
6.
Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model
Adapun kriteria atau ciri-ciri dari keputusan adalah sebagai berikut:
1.
Banyak pilihan atau alternatif
2.
Ada kendala atau surat
3.
Mengikuti suatu pola/model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun tidak
terstruktur
4.
Banyak input/variabel
5.
Ada faktor resiko. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan
Menurut Simon ada tiga fase dalam proses Pengambilan Keputusan diantaranya
sebagai berikut;
Intellegence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari ruang lingkup
problematika secara proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses
dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.
Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi menguji kelayakan
solusi.
Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif
tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian
diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
Secara garis besar sistem pendukung keputusan dibangun oleh tiga komponen
utama yaitu:
Subsistem Data (Database)
Subsistem data merupakan komponen pendukung keputusan yang berguna sebagai
penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan untuk diorganisasikan dalam
sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan
sistem manajemen basis data (Database Management System)
Subsistem Model (Model Base)
Model adalah suatu tiruan dari alm nyata. Kendala yang sering dihadapi
dalam merancang model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu
mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak
sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus
diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang harus
diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan
rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.
Subsistem Dialog (User System Interface)
Subsistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang
terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem
dialog. Melalui subsistem dialog sistem diimplementasikan sehingga pengguna
dapat berkomunikas dengan sistem yang dibuat.
Adapun tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut :
1.
Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang terstruktur
2.
Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukan dimaksudkan untuk
menggantikan fungsi manajer
3.
Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih dari perbaikan
efesiensinya
4.
Kecepatan komputasi komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk
banyak melakukan komputasi secara cepat dengan biaya rendah
5.
Peningkatan produktivitas membangun suatu kelompok pengambilan keputusan,
terutama para pakar, bisa sangat mahal.
Sistem pendukung keputusan komputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok
dan memungkinkan para anggotanya untuk berada diberbagai lokasi yang
berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu produktifitas staf
pendukung (misalnya analisi keuangan dan hukum) bisa ditingkatkan produktifitas
juga bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yang menjalankan
sebuah bisnis (Nurdin 2012: 54)
Sistem Pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang membantu
para pengambil keputusan mengatasi berbagai masalah melalui interaksi langsung
dengan sejumlah database dan perangkat lunak analitik. Tujuan dari sistem
adalah untuk menyimpan data dan mengubahnya ke informasi yang terorganisir yang
dapat diakses dengan mudah, sehingga keputusan-keputusan yang diambil dapat
dilakukan dengan cepat, akurat, dan murah.
Sistem pendukung keputusan ini beroperasi dalam konteks sistem informasi
global untuk melayani unit bisnis yang spesifik dalam suatu perusahaan. Sistem
pendukung tidak terlepas dari sistem informasi global yang lebih komprehensif.
Sistem pendukung keputusan yang berhasil harus mempercepat aliran informasi ke
pengambil keputusan. Data yang disimpan harus berkesinambungan secara terjadwal
dan dapat diakses dengan mudah.
Sistem Database
Database adalah sekumpulan data mentah yang disusun menurut logika tertentu
terorganisasi dalam bentuk yang dapat disimpan dan diproses oleh komputer.
Contoh database dapat berisi data pegawai, data penjualan, pembayaran, dan
lain-lain. Data internal dari acounting, keuangan, penjualan, dan bidang-bidang
bisnis lainnya yang disimpan dalam suatu sistem komputer dan disusun menurut
logika tertentu disebut sebagai internal database.
Database seringkali disimpan dalam suatu perangkat tertentu pada komputer,
seperti hard disk, compact disk, dan sebagainya. Hubungan antar sistem database
dan sistem software sangat kuat karena sistem database yang dipakai sangat
menentukan kemudahan aksesnya data sementara software sendiri memungkinkan
peneliti memanipulasi data untuk dianalisis.
Perangkat Lunak (Software)
Bagian software dari sistem pendukung keputusan terdiri dari berbagai macam
tipe program yang memberitahukan komputer, printer, dan perangkat keras
(hardware) lainnya apa yang harus dikerjakan. Software spreadsheet dan paket
statistik misalnya, sangat memudahkan kita dalam menganalisis data. Software
sistem pendukung keputusan memungkinkan seorang manajer untuk mengkombinasikan
dan merestrukturisasi database, menduga hubungan, memperkirakan variabel, dan
menganalisis bermacam-macam bentuk data.
Mayoritas software saat ini sudah sedemikian user-friendly yang memudahkan
orang awam mengatur dan mengontrol tugas dan keluaran komputer. Seorang manajer
dapat duduk dekat sebuah terminal komputer dan dengan cepat mengambil data
file, melakukan analisis kreativitas, memodifikasi, atau menghasilakn informasi
dalam bentuk yang menarik untuk melakukan evaluasi alternatif atau konsekuensi.
Manajemen Input
Yang disebut sebagi input adalah semuamasukan yang akan diproses, termasuk
di dalamnya numerik, teks, suara, dan gambar yang masuk ke dalam sistem
pendukung keputusan tersebut.
Manajer sistem pendukung keputusan, system analyst, dan computer programmer
bertanggung jawab terhadap sistem secara keseluruhan. Meskipun demikian, tugas
input dibagi-bagi ke berbagai fungsi dalam organisasi. Peneliti bisnis,
akuntan, pustakawan, personel penjualan, manajemen produksi, dan yang lainnya
dalam organisasi mengumpulkan data dan memberikan input ke sistem pendukung
keputusan tersebut. Data input dapat berasal dari sumber internal organisasi
atau dari luar organisasi
Arsip Data Terkomputerisasi
Berdasarkan sejarah, bentuk database muncul pertama kali pada perpustakaan.
Mula-mula dalam bentuk kertas atau buku. Kemudian berkembang terus hingga ke
bentuk digital, dalam CD-ROM, dan sebagian lagi terdapat di Internet. Di abad
ke-21 nanti, akan lebih banyak lagi data yang akan disimpan dalam bentuk
digital dalam sebuah arsip data terkomputerisasi.
Saat ini para pelaku bisnis dapat menggunakan PC dan Modem untuk mengakses
pelayanan informasi on-line tanpa harus meninggalkan kantornya, jumlah data
yang dapat diakses secara on-line melalui komputer sangat besar. Database
terkomputerisasi yang dijual oleh distributor atau vendor menjadi sangat
penting.
Berdasarkan bentuk/media penyimpannya, data base dapat berupa;
Bibliografi dan database teks, contohnya abstraksi jurnal dan artikel koran
1.
Database statistik, database geografis termasuk pula di dalam database
statistik
2.
Database finansial
3.
Database video
Jaringan dan Pertukaran Data Elektronik (Electronic
Data Interchange)
PC selain dapat bekerja secara independen juga dapat dihubungkan dengan
komputer-komputer lainnya, yang dinamai jaringan. Jaringan menghubungkan dua
atau lebih komputer sehingga data, software, maupun hardware dapat dipakai
bersama-sama. Pertukaran data elektronik mengintegrasikan satu sistem komputer
perusahaan dengan sistem komputer perusahaan lain. Saat ini input pada Sistem
Pendukung Keputusan suatu perusahaan lebuh banyak datang dari jaringan yang
digunakan juga oleh perusahaan lain.
Sumber
Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining VS Sistem Pendukung
Keputusan. Yogyakarta: Deepublish
Wibisono, Dermawan. 2003. Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama