STRATEGI PENDAAAN USAHA
Pendanaan ekuitas (modal sendiri). Dapat diperoleh dari
tabungan individu, teman dan atau saudara, investor perorangan lain,
perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal ventura, dan penjualan saham.
Pendanaan dari utang (pinjaman). Dapat diperoleh dari
teman atau saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku
pemberi pinjaman berbentuk asset, bank-bank komersial, program-program yang
didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat,
perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan modal ventura.
Sumber-sumber pendanaan lain:
1. Perusahaan modal ventura
Merupakan kelompok investor atau investasi yang memasukkan
uangnya pada usaha bisnis baru.
2. Institusi keuangan berbasis komunitas atau lembaga
swadaya masyarakat
3. Pemberi pinjaman yang menyediakan pendanaan untuk bisnis
kecil milik masyarakat berpendapatan rendah guna membesarkan pengembangan
ekonomi seperti koperasi primer tertentu.
4. Perusahaan-perusahaan besar:
a. Bantuan pendanaan dan teknik kepada pemasok kritis serta
pengembang teknologi
b. Penjualan saham (stock sales)
c. Penempatan pribadi (private placement)
d. Penjualan saham modal perusahaan untuk dikoleksi
individual
e. Penawaran umum pertama (initial public offering-IPO)
saham
f. Penempatan perusahaan di bawah peraturan-peratuan surat
berharga bursa efek
Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai
dari koperasi simpan pinjam sampai dengan rumah gadai. Selain itu kredit usaha
yang ditawarkan oleh bank–bank pun semakin hari kian menggoda.
Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai
sumber–sumber dana yang bisa menyediakan modal untuk usaha:
1. Dana Pribadi
Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual
barang–barang berharga dan sebagainya. Kelebihan dari dana ini adalah merupakan
dana yang paling murah karena tidak dikenakan beban bunga. Kekurangannya ialah
jumlah yang terbatas.
2. Dana dari sistem gadai
Dapat diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat
berharga ke lembaga formal maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur
untuk mendapatkan dana ini relatif sederhana, keterbatasannya ada pada
jumlahnya yang biasanya terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif
pendek.
3. Pinjaman kepada lembaga non-formal
Dana didapatkan dari pinjaman arisan keluarga atau kelompok
pertemanan ataupun meminjam dari rentenir. Caranya sederhana namun jangka waktu
pinjaman juga relatif pendek.
4. Bermitra / berpartner
Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor untuk
memodali usaha, atau pendanaan dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga
bisa diperoleh melalui usaha modal ventura. Dana semacam ini tergolong murah
karena tidak ada beban bunga dan kemungkinan perusahaan tumbuh lebih cepat
sangat besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya sangat lama sehingga
tidak dapat diandalkan untuk keperluan dana yang sangat mendesak
5. Hibah
Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai
program pengembangan kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat murah
tetapi persaingan untuk memperolehnya sangat ketat.
6. Pinjaman ke lembaga non-bank
Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan
pinjam atau BPR, pinjaman ke lembaga pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya
relatif lebih mudah dibandingkan dengan dengan lembaga perbankan. Nilai
pinjaman juga bisa dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu
pinjamannya. Kekurangannya terkadang suku bunga yang ditawarkan lebih tinggi.
Bila ingin meminjam di koperasi, peminjam harus menjadi anggota terlebih
dahulu.
7. Pinjaman ke bank
Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank. Kendala
terbesar adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon
kredit. Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya jelas dan juga ada
pengawasan dari pihak bank. Jumlah pinjaman relatif besar bila dibandingkan
dengan sumber pendanaan lainnya.
1. Strategi Pada Awal Usaha
Strategi ini menyangkut tentang bagaimana cara anda dalam
merancang serta memperkenalkan produk baru anda. Oleh sebab itu, yang perlu
anda lakukan adalah melakukan analisis dan pengamatan terhadap situasi pasar
dan kebutuhan masyarakat. Hal ini bertujuan agar barang dan jasa yang Anda
tawarkan sesuai dan mendapat tanggapan positif dari konsumen.
2. Strategi dalam Menangkap Peluang Pasar
Strategi ini berkaitan dengan bagaimanan langkah anda dalam
membaca atau menciptakan peluang usaha, entah itu yang berasal dari ide
sendiri, ide orang lain, situasi yang muncul, atau bahkan penggabungan dari
semua itu. Beberapa orang justru sukses membangun bisnisnya berkat kemampuan
dalam melihat kelemahan produk pesaingnya. Jika anda dapat melakukan hal
tersebut, berarti anda memiliki jiwa kewirausahaan.
3. Strategi Inovasi
Inovasi yang dimaksud menyangkut tentang kemampuan dalam merancang
cara untuk menemukan atau menciptakan sesuatu yang unik, menarik, kreatif dan
menjadi solusi terhadap apa yang dibutuhkan konsumen.
4. Strategi Membidik Pasar
Strategi ini juga perlu anda perjuangkan karena berkaitan
dengan upaya-upaya anda untuk memperebutkan celah pasar yang dirasa potensial.
Susulan perencanaan yang matang, khususnya ketika terjadi persaingan ketat
dalam ceruk bisnis tersebut. Untuk mempersiapkannya, anda perlu melakukan
pengamatan dan prediksi yang mungkin akan muncul dan menjadi kompetitor anda.
Dengan mengenali pesaing, anda tentu dapat lebih mudah kemudian strategi dalam
memperebutkan celah pasar. Jangan menganggap pesaing adalah "musuh",
tetapi jadikan mereka sebagai media belajar untuk anda dalam membangun bisnis
yang lebih kokoh.
http://dhana03.blogspot.com/2011/12/mencari-sumber-sumber-pendanaan-usaha.html
http://www.kerjausaha.com/2015/02/4-macam-strategi-bisnis-yang-harus.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar