Selasa, 21 Juni 2016

TUGAS STRUKTUR MODAL

Pengertian Struktur Modal

Tujuan dari manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang bergantung pada arus dana dimasa datang dan tingkat pendapatan untuk mengkapitalisasi arus dana, sehingga perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pemilik perusahaan.
Pengertian struktur modal menurut Martono dan D. Agus Harjito (2010; 240) menyatakan :
Struktur modal adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri”.
Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika dalam pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri masih mengalami kekurangan (defisit) maka perlu dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang berasal dari luar, yaitu hutang (debt financing). Namun dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal.

Teori Struktur Modal

Dalam teori struktur modal diasumsikan bahwa perubahaan struktur modal berasal dari penerbitan obligasi dan pembelian kembali saham biasa atau penerbitan saham baru. Menurut Martono dan D. Agus Harjito (2010;242)adalah sebagai berikut:

1.  Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Income Approach)
Pendekatan laba operasi bersih dikemukakan leh David Durand pada tahun 1952.Pendekatan ini menggunakan asumsi bahwa investor memiliki reakasi yan berbeda terhadap penggunaan hutang perusahaan.Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata terimbang bersifat konstan berapapun tingkat hutang yang digunakan oleh perusahaan.Dengan demikian, pertama, diasumsikan bahwa biaya hutang konstan.Kedua, penggunaan hutang yang semakin besar oleh pemilih modal sendiri dilihat sebagai peningkatan resiko perusahaan. Artinya apabila perusahaan menggunakan hutang yang lebih besar, maka pemilik saham akan memperoleh laba yang semakin kecil. Oleh karena itu tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik modal sendiri akan meningkat sebagai akibat meningkatnya risiko perusahaan. Akibatnya biaya modal rata-rata terimbang akan berubah.

2.  Pendekatan Tradisional
Pada pendekatan tradisional diasumsikan terjadi perubahan struktur modal yang optimal dan peningkatan nilai total perusahaan melalui penggunaan financial leverage(hutang dibagi modal sendiri atau B/S).
Dengan menggunakan pendekatan tradisional, bisa diperoleh struktur modal yang optimal yaitu struktur modal yang memberikan biaya modal keseluruhan yang terendah dan memberikan harga saham yang tertinggi.Hal ini disebabkan karena berubahnya tingkat kapitalisasi perusahaan.

3.  Pendekatan Modigliani dan Miller (MM Approach)
Modigliani dan Miller berpendapat bahwa pembagian struktur modal perusahaan antara hutang dan modal sendiri selalu terdapat perlindungan atas nilai investasi. Yaitu karena nilai investasi total perusahaan tergantung dari keuntungan dan resiko, sehingga nilai perusahaan tidak berubah walaupun struktur modalnya berubah. Asumsi-asumsi yang digunakan MM adalah :
a.       Pasar modal adalah sempurna, dan investor bertindak rasional.
b.      Nilai yang diharapkan dari distribusi probabilitas semua investor sama.
c.       Perusahaan mempunyai risiko usaha yang sama.
d.      Tidak ada pajak.
  1. PT”ABC” semula hutang sebesar Rp 30.000.000 dengan bunga 5% dan laba operasi bersih Rp 10.000.000,- Misalkan tingkat kapitalisasi modal sendiri(tingkat kapitalisasi berarti tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk modal sendiri sebesar 11%. Kalau kita hitung penilaian perusahaan sebagai berikut :
      O          Laba bersih operasi                    Rp 10.000.000
      F      Bunga 5% x Rp 30.000.000             Rp   1.500.000(-)
      E      Laba tersedia untuk        Rp   8.500.000
              pemegang saham
      ke    Tingkat kapitalisasi MS                   0,11       (:)
       S     Nilai pasar  Saham                            Rp 77.727.700
B   Nilai pasar obligasi                                     Rp  30.000.000(+)
V   Nilai keseluruhan Persh                          Rp107.277.000
Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan atau
ko  =  O  =    Rp 10.000.000            x 100% =  9,32 %
                V             Rp 107.277.000
Bila perusahaan mempunyai 850 lb saham, maka harga per lb saham =  Rp 77.277.000  Rp 90.910,-
                                                       850
2. Sekarang bila perusahaan ingin mengganti obligasi 
    dengan saham.Nilai obligasi pd soal.1 Rp30.000.000, 
    sedang harga saham Rp 90.910/lb, maka diperlukan
    maka diperlukan Rp 30.000.000 : Rp 90.910 = 330 lb.
Sehingga sekarang obligasi dibelanjai dengan modal sendiri semuanya, maka tingkat keuntungan yang disyaratkan menjadi lebih rendah yaitu 10%. Maka besarnya ko (tingkat kapitalisasi keseluruhan) dapat dihitung sebagai berikut :
O             Laba operasi                                       Rp 10.000.000
F              Bunga                                                   Rp               0                (-)
E              Laba tersedia untuk                         Rp 10.000.000
                pemegang saham
ke           Tingkat kapitalisasi MS                                   0,10                (:)
S              Nilai pasar saham                                             Rp100.000.000
B             Nilai pasar obligasi                           Rp               0                 (+)
V             Nilai keseluruhan persh                Rp100.000.000

Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan atau
ko           =  O  Rp10.000.000           x 100%              = 10%
                    V            Rp100.000.000
Sehinga harga saham menjadi
Rp 100.000.000             =  Rp 84.750,-
         (850 + 330)
Dengan demikian harga saham turun krn perubahan struktur modal.
3. Misalkan   sekarang (dari contoh no.1)  perusahaan  
     menambah  modal  asingnya dengan Rp 30.000.000
     lagi,  sehingga  menjadi  Rp 60.000.000,- dan saham 
     akan berkurang sebesar 330 lembar (Rp30.000.000 :
     Rp 90.910), shg saham tinggal 520 lb (850lb – 330lb)
     Dan tingkat kapitalisasi 14%, bunga obligasi yang

Harus dibayar meningkat 6%. Sehingga besarnya ko(tingkat kapitalisi keseluruhan) dapat dihitung sebagai berikut :
O             Laba bersih operasi                         Rp 10.000.000
F              Bunga 6% x Rp 60.000.000            Rp   3.600.000(-)
E              Keuntungan untuk                           Rp 64.000.000
                pemegang saham  biasa
ke           Tingkat kapitalisasi MS                   0,14              (:)
S              Nilai pasar saham                             Rp 45.714.000(+)
V             Nilai Keseluruhan                            Rp105.714.000


Jadi tingkat kapitalisasi keseluruhan atau 
ko           = O  = Rp 10.000.000     x 100% = 9,46%
                    V     Rp 105.714.000
Harga per lb saham = Rp 45.714.000 =Rp 87.910,-
                                                                                520
Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan dengan pendekatan tradisional diatas bahwa struktur modal yang optimal pada contoh no.1 yaitu Rp 107.277.000,- memberikan biaya modal yang terendah 9,32% dan memberikan harga saham yang tertinggi Rp 90.910,- dibandingkan soal no.1 dan no.3

Contoh : II
PT”Wahana” mempunyai struktur modal yang terdiri dari 100% modal sendiri, laba sebelum bunga dan pajak Rp 4.000.000,-dan tingkat kapitalisasi sebesar 10 % tarip pajak 20 %
  1. Dengan menggunakan anggapan pasar modal yang sempurna, gambarkan biaya modal perusahaan untuk berbagai tingkat hutang (anggap bahwa perusahaan menarik  hutang untuk membeli kembali saham yang beredar). Apa yang terjadi dengan biaya modal dengan adanya leverage.
  2. Anggaplah sekarang ada biaya kebangkrutan. Apa yang terjadi dengan biaya modal pada contoh diatas ?
Penyelesaian :
       a.     Misalkan perusahaan mempunyai hutang dengan biaya modal (cost of debt) sebelum pajak 6%, pada berbagai leverage/hutang Rp 5.000.000 dan Rp 10.000.000,-
Untuk mencari biaya modal, kita harus mencari dulu berapa nilai perusahaan pada berbagai tingkat hutang. Rumus yang digunakan (dengan anggapan hutang bersifat selamanya).
                VL           =    VU      +    t B
Dimana :
VL  = Nilai perusahaan yang menggunakan hutang.
VU  =  Nilai persh yang tidak menggunakan hutang.
t    =  Tarip pajak.
B   =  Nilai hutang


Vu          =   Laba operasi (1 – t)
                                                ke
                = Rp 4.000.000 (1 – 0,20)  = Rp 32.000.000,-
                                                0,10
Dengan demikian mk apabila hutang yg digunakan Rp 5.000.000,-
VL  = 32.000.000 + (0,20)5.000.000 = Rp33.000.000
Apabila hutang yg digunakan Rp 10.000.000, maka
VL = 32.000.000 +(0,20)10.000.000=Rp 34.000.000
Perhitunga selanjutnya bisa dilakukan sbb


Kalau digambarkan dalam suatau grafik dari perhitungan tersebut :
                10 %    .      Biaya Modal       
                8,89% .
                8 %      .
               
           0                   17,57%             41,67%    Hutang/MS


http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/struktur-modal-menurut-para-ahli.html

1 komentar: