PENYAKIT KAKI GAJAH
Gejala Awal dan
Penyebab Serta Cara Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
Kaki gajah merupakan sebuah penyakit berbahaya yang
dapat menular. Penyebaab kaki gajah ini
ditularkan melalui cacing filarial yang dibawa oleh berbagai jenis nyamuk.
Umumnya, penyakit ini terdapat di daerah tropika yang ada diseluruh dunia.
orang yang menderita penyakit gejala ini, akan mengalami pembengkakan dan
pembesaran pada bagian tungkai kaki serta skrotum.
Gejala Awal Penyakit Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah ini tergolong penyakit menular, sebab nyamuk yang telah
menghisap dan menggigit orang yang darahnya mengandung mikrofilaria, menggigit
lainnya.Gejala awal penyakit kaki gajah ini, biasanya dimulai dengan demam
kurang lebih 3 hingga 5 hari. Jika digunakan untuk beristirahat, maka demam
akan mereda, namun jika dipakai bekerja berat, demam pun akan muncul kembali.
Selain demam yang tiba-tiba, gejala tersebut juga bisa berupa pembengkakan
pada daerah kaki serta tangan. Bahkan pada wanita, akan mendapati bagian
payudara yang juga ikut membengkak. Ketika kelenjar getah bening memecah, maka
nanah dan darah pun akan keluar.
Penyebab Penyakit Kaki Gajah
Tungkai akan membesar yang diikuti oleh anggota badan lainnya. Beberapa
bagian anggota badan tersebut diantaranya, lengan, bagian dada pada wanita,
buah zakar terlihat kemerahan serta sedikit hangat.
Jika anda mendapati gejala seperti diatas, segeralah melakukan pemeriksaan
screening dengan pengambilan darah pada bagian ujung jari. Cara penanganan yang
lebih awal pada penderita kaki gajah ini bertujuan membasmi larva maupun
parasit yang menjadi penyebab kaki gajah . Hal ini juga menjadi langkah
terbaik agar penularan tidak terjadi pada orang lain.
Cara Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
Cara pencegahan penyakait kaki gajah ini bisa
dilakukan dengan membiasakan hidup bersih. Salah satu cara pencegahan yang bisa
dilakukan adalah dengan menghindarkan gigitan dari nyamuk dengan menggunakan
lotion maupun spray anti nyamuk.
Bersihkan sumber air yang menjadi perindukan nyamuk
seperti penampungan bak mandi, ember cucian, kolam ikan dll. Usahakan tidak
terdapat genangan air di sekitar rumah kita. Dan jangan lupa membersihkan semak
yang seringkali digunakan sebagai tempat persembunyian nyamuk yang menjadi penyebab penyakit kaki gajah tersebut.
Penemuan Penyakit Kaki Gajah
Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh
dunia. Penyebabnya adalah sekelompok cacing parasit nemtoda yang tergolong
superfamilia Filarioidea yang menyebabkan infeksi sehingga berakibat munculnya
edema. Gejala yang umum terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai bawah (kaki) dan
kantung zakar (skrotum), sehingga penyakit ini secara awam dikenal sebagai penyakit kaki gajah.
Walaupun demikian, gejala pembesaran ini tidak selalu disebabkan oleh
filariasis. Filariasis biasanya
dikelompokkan menjadi tiga macam, berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang
menjadi tempat bersarangnya: filariasis limfatik, filariasis subkutan (bawah
jaringan kulit), dan filariasis rongga serosa (serous cavity). Filariasis
limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori[1].
Gejala elefantiasis (penebalan kulit dan jaringan-jaringan di bawahnya)
sebenarnya hanya disebabkan oleh filariasis limfatik ini. B. timori diketahui
jarang menyerang bagian kelamin, tetapi W. bancrofti dapat menyerang tungkai
dada, serta alat kelamin. Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing
mata Afrika), Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, dan Dracunculus
medinensis (cacing guinea). Mereka menghuni lapisan lemak yang ada di bawah
lapisan kulit. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh Mansonella
perstans dan Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut. Semua parasit ini
disebarkan melalui nyamuk atau lalat pengisap darah, atau, untuk Dracunculus,
oleh kopepoda (Crustacea).
Selain elefantiasis,
bentuk serangan yang muncul adalah kebutaan Onchocerciasis akibat infeksi oleh
Onchocerca volvulus dan migrasi microfilariae lewat kornea. Filariasis
ditemukan di daerah tropis Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, dengan 120
juta manusia terjangkit. WHO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar