Kamis, 06 November 2014

KESEHATAN ( PENYAKIT KAKI GAJAH )

PENYAKIT KAKI GAJAH


Gejala Awal dan Penyebab Serta Cara Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
Kaki gajah merupakan sebuah penyakit berbahaya yang dapat menular. Penyebaab kaki gajah ini ditularkan melalui cacing filarial yang dibawa oleh berbagai jenis nyamuk. Umumnya, penyakit ini terdapat di daerah tropika yang ada diseluruh dunia. orang yang menderita penyakit gejala ini, akan mengalami pembengkakan dan pembesaran pada bagian tungkai kaki serta skrotum.

Gejala Awal Penyakit Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah ini tergolong penyakit menular, sebab nyamuk yang telah menghisap dan menggigit orang yang darahnya mengandung mikrofilaria, menggigit lainnya.Gejala awal penyakit kaki gajah ini, biasanya dimulai dengan demam kurang lebih 3 hingga 5 hari. Jika digunakan untuk beristirahat, maka demam akan mereda, namun jika dipakai bekerja berat, demam pun akan muncul kembali.
Selain demam yang tiba-tiba, gejala tersebut juga bisa berupa pembengkakan pada daerah kaki serta tangan. Bahkan pada wanita, akan mendapati bagian payudara yang juga ikut membengkak. Ketika kelenjar getah bening memecah, maka nanah dan darah pun akan keluar.
Penyebab Penyakit Kaki Gajah
Tungkai akan membesar yang diikuti oleh anggota badan lainnya. Beberapa bagian anggota badan tersebut diantaranya, lengan, bagian dada pada wanita, buah zakar terlihat kemerahan serta sedikit hangat.
Jika anda mendapati gejala seperti diatas, segeralah melakukan pemeriksaan screening dengan pengambilan darah pada bagian ujung jari. Cara penanganan yang lebih awal pada penderita kaki gajah ini bertujuan membasmi larva maupun parasit yang menjadi penyebab kaki gajah . Hal ini juga menjadi langkah terbaik agar penularan tidak terjadi pada orang lain.

Cara Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
Cara pencegahan penyakait kaki gajah ini bisa dilakukan dengan membiasakan hidup bersih. Salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menghindarkan gigitan dari nyamuk dengan menggunakan lotion maupun spray anti nyamuk.
Bersihkan sumber air yang menjadi perindukan nyamuk seperti penampungan bak mandi, ember cucian, kolam ikan dll. Usahakan tidak terdapat genangan air di sekitar rumah kita. Dan jangan lupa membersihkan semak yang seringkali digunakan sebagai tempat persembunyian nyamuk yang menjadi penyebab penyakit kaki gajah tersebut.


Penemuan Penyakit Kaki Gajah

Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah sekelompok cacing parasit nemtoda yang tergolong superfamilia Filarioidea yang menyebabkan infeksi sehingga berakibat munculnya edema. Gejala yang umum terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai bawah (kaki) dan kantung zakar (skrotum), sehingga penyakit ini secara awam dikenal sebagai penyakit kaki gajah. Walaupun demikian, gejala pembesaran ini tidak selalu disebabkan oleh filariasis. Filariasis biasanya dikelompokkan menjadi tiga macam, berdasarkan bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya: filariasis limfatik, filariasis subkutan (bawah jaringan kulit), dan filariasis rongga serosa (serous cavity). Filariasis limfatik disebabkan Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori[1]. Gejala elefantiasis (penebalan kulit dan jaringan-jaringan di bawahnya) sebenarnya hanya disebabkan oleh filariasis limfatik ini. B. timori diketahui jarang menyerang bagian kelamin, tetapi W. bancrofti dapat menyerang tungkai dada, serta alat kelamin. Filariasis subkutan disebabkan oleh Loa loa (cacing mata Afrika), Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus, dan Dracunculus medinensis (cacing guinea). Mereka menghuni lapisan lemak yang ada di bawah lapisan kulit. Jenis filariasis yang terakhir disebabkan oleh Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi, yang menghuni rongga perut. Semua parasit ini disebarkan melalui nyamuk atau lalat pengisap darah, atau, untuk Dracunculus, oleh kopepoda (Crustacea).

Selain elefantiasis, bentuk serangan yang muncul adalah kebutaan Onchocerciasis akibat infeksi oleh Onchocerca volvulus dan migrasi microfilariae lewat kornea. Filariasis ditemukan di daerah tropis Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, dengan 120 juta manusia terjangkit. WHO




Tidak ada komentar:

Posting Komentar